Wednesday, September 25, 2013

Jangan menunggu Hujan

sebuah jalan menuju terangnya kehidupan,setiap manusia berjuang tanpa henti untuk membahagiakan dirinya.begitu juga diriku selalu mengejar mimpi,mimpi yang begitu banyak dan tak kenal lelah untuk menggapainya,hari yang berat kujalani menyusuri jalan untuk mencari sebuah pekerjaan.begitu banyak pintu telah aku ketuk sebagian menyambut dengan ramah namun tak sedikit pula langsung menolak dengan nyata dan blak blakan,sungguh berat perjuangan hidup ini untuk mencari sesuap nasi.kuhentikan langkah disebuah warung memesan minuman untuk melepas dahaga beristirahat sejenak untuk melemaskan otot - otot kaki yang letih.mataku berselancar menelusuri pemandangan jalan didepan warung kebetulan letaknya memang di pinggir jalan sehingga banyak orang berlalu lalang melintas.mataku tertuju kepada seorang bapak sudah paruh baya,mengenakan kemeja sembari menenteng sebuah map coklat di tangannya,dia berjalan bergegas menghampiri pemilik warung yang kusingggahi sembari memesan minuman "bang teh botol satu"teriaknya,
diletakan map yang dpegangnya di atas meja,tangannya menyambar teh botol yang disuguhkan sang pemilik warung ,kucermati dalam dalam wajahnya yang bermandikan keringat,aku beranikan diri memulai perbincangan
 " kayanya haus bener pak  ?"tanya ku sambil menyreput minuman
" iya,habis perjalanan jauh "jawabnya 
"wah pantas,kalau boleh tahu dari mana pak ? "
"dari kuningan ketemu client tapi tadi pulang kejebak macet di slipi "
"memang daerah slipi sudah jadi biasa macetnya minta ampun " ucapku sembari menggelengkan kepala
 "entah kapan jakarta bisa ngga macet " gumamnya
"nanti pak kalo bapak jadi gubernurnya "mencoba bergurau
"(dibalasnya dengan tawa)bener juga de,ngomong - ngomong ade sendiri habis dari mana ?" tanyanya semabari melirik kearah ku
"dari kantor itu pak (menunjuk gedung tinggi di depan)nglamar kerja "
"nglamar kerja jadi apa ? " tanya nya lagi. 
"pengen nya sih jadi direktur pak tapi adanya buat jadi admin " semua tertawa mendengar jawabanku 
dan kami pun mulai mebicarakan banyak hal ditengah bisingnya keramaian jalan mula mula kami membicarakan kehidupan di jakarta,kehidupan pribadi kami,percakapan pun berlanjut sampai aku tahu beliau bernama bapak SURYA beliau mempunyai seorang istri ,2orang anak dan tinggal di daerah tanah abang jakarta pusat,pak surya telah merantau 15tahun dari klaten tempat asalanya dan bekerja dibidang marketing di sebuah perusahaan swasta,dari pembicaraan beliau aku tahu bahwa pak surya adalah sosok orang yang sederhana,tekun dan ulet,itu terlihat juga dari raut wajah beliau yang selalu memancarkan raut wajah bahagia sekalipun ternyata beliau tidak mendapatkan hasil hari ini .dan beliau juga memberi nasehat padaku bahwa hidup ini harus banyak bersyukur,beliau pun melontarkan sebuah pepatah " jangan mengharap air hujan jika kita sudah punya air untuk minum " aku mengerti apa maksud perkataan beliau,kudengar dengan serius setiap pembicaraan beliau mencoba menggali pelajaran dari kehidupannya.waktu telah berlalu tak terasa telah banyak hal yang kita bicarakan,kamipun telah saling mengenal dan bertukar no handpone dan mulai ditengoknya jam ditangan beliau terlihat jam 13:15 WIB,segera di letakan minuman ditangannya dan diambil nya lagi map yang tergeletak diatas meja dibelakangnya,sembari merogoh uang dari saku membayar teh botol yang beliau minum 
"bang brapa ,sekalian sama punya adenya ?"tanya nya kepemilik warung
" Ah ga usah pak " jawabku
" ngga apa apa "
" wah jadi ngrepotin ini " sembari tersenyum
" anggap aja rezeki ade hari ini "
" kalo begitu terima kasih banyak pak sudah di traktir "
" jadi 10ribu pak " sahut pedagang 
" kalo begitu saya duluan De " sembari memberi uang kepedagang
" nanti saya kabari kalo ada informasi kerja " bangkit dari tempat duduknya
" oh iya pak sekali lagi terima kasih banyak ini " ucapku pada beliau
" kapan - kapan mampir kerumah main kalo ngga sibuk "sembari berjalan meninggalkan warung dan melambaikan tangan kepadaku 
"iya pak nanti kapan kapan  mampir ketempat bapak"sembari membalas lambaian tangannya
aku pun tak berapa lama bangkit dari tempat duduk melanjutkan kembali perjalan mencari lowongan pekerjaan,dalam perjalanan aku terfikir kembali perkataan beliau bahwa manusia harus banyak bersyukur karena hanya dengan begitu hidup kita akan menjadi tenang,sekalipun kegagalan yang di peroleh namun semua ada hikmah di baliknya...

No comments:

Post a Comment